Mealworm memiliki kandungan protein yang tinggi, mencapai 50%. Tenebrio Molitor dapat digunakan sebagai umpan segar untuk budidaya perikanan dan pakan majemuk untuk unggas dan ternak. Tenebrio Molitor mempunyai daya adaptasi luas, siklus pertumbuhan pendek, sumber pakan luas. Peternakan Tenebrio Molitor memiliki ciri-ciri biaya pakan yang rendah dan manfaat ekonomi yang baik. Karena proses penyaringan ulat bambu manual tradisional rumit dan padat karya, peralatan pemisah Tenebrio Molitor industri dapat sangat membantu, sederhana dan nyaman, menghemat waktu, dan tenaga kerja. Peralatan pemisah ulat bambu dapat secara efektif mewujudkan fungsi menyaring kotoran, menghilangkan debu, menghilangkan kulit, menyortir ulat bambu besar, kepompong, dan serangga mati. A mesin pemisah ulat bambu adalah mesin yang ideal untuk pembiakan dan pengelolaan pakan Tenebrio Molitor. Selain itu, bagaimana cara melakukan pengelolaan yang efisien pada budidaya Tenebrio Molitor?
Kondisi yang cocok di ruang makan ulat bambu
Ruang makan memerlukan transmisi cahaya, ventilasi, dan kisaran suhu yang sesuai. Suhu di dalam ruang makan harus dijaga antara 10 ℃ dan 38 ℃ sepanjang waktu, jika tidak maka akan mempengaruhi pertumbuhan Tenebrio Molitor. Kelembaban harus dijaga antara 60% dan 70%, Termometer dan higrometer dapat dilengkapi untuk pemantauan. Tangki air kapur ditempatkan di luar ruang makan untuk memfasilitasi desinfeksi personel yang masuk dan keluar. Dilarang keras menumpuk pestisida di ruang pemberian pakan, dan tidak menempatkan pakan yang berjamur dan rusak.
Manajemen pemberian makan Tenebrio Molitor
Sebelum memberi pakan larva Tenebrio Molitor, masukkan dedak dan pakan lainnya ke dalam kotak pakan, baskom, dan peralatan lainnya, lalu masukkan ke dalam Tenebrio Molitor. Terakhir, taruh daun sayur di atasnya agar serangga yang berada di antara dedak dan daun sayur bisa makan dengan leluasa. Ganti dengan pakan baru setiap minggu atau lebih. Ketika larva tumbuh hingga 20 mm, mereka dapat memberi makan hewan. Umumnya, ketika larva tumbuh hingga berukuran 30 mm, warnanya berubah dari coklat kekuningan menjadi coklat muda. Dan jumlah makanannya dikurangi, yaitu tahap akhir dari larva dewasa dan akan segera memasuki tahap kepompong.
Pupa primer berwarna putih keperakan dan berangsur-angsur berubah menjadi coklat kekuningan. Pupa harus diambil tepat waktu untuk pengelolaan terpusat dengan peralatan pemisah ulat bambu yang efisien, dan suhu harus disesuaikan untuk mencegah timbulnya jamur. Setelah 12-14 hari, Tenebrio Molitor berubah menjadi ngengat. Masukkan ngengat yang muncul ke dalam wadah dan berikan pada dedak dan sayuran. Setelah 2 minggu, warna tubuh berangsur-angsur berubah menjadi hitam kecokelatan. Saat ini, mereka mulai bertelur. Taburkan lapisan tipis dedak pada kertas di bawah kotak pemijahan, dan telur akan jatuh ke dalam dedak di bawah jaring. Larva dapat menetas dalam waktu sekitar 7-10 hari.
Di atas adalah metode pengelolaan pemberian pakan secara umum. Semoga bermanfaat bagi para petani ulat bambu. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang budidaya ulat bambu dan peralatan pemisahan ulat bambu, kami ingin mendengar pendapat Anda.